Kasus Covid-19 Jateng Meningkat, Ganjar Minta Bupati/ Wali Kota Ingatkan Prokes

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta bupati dan wali kota melakukan sambang warga, untuk mengingatkan kembali pentingnya protokol kesehatan. Ini disampaikannya, seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 di akhir Januari 2022.

“Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dipimpin bupati wali kota, saya minta keliling hari ini sampai dengan besok. Ketemu dengan warga, sampaikan sosialisasi protokol kesehatan,” ujarnya, seusai memimpin rapat penanggulangan Covid-19, di Kantor Gubernur, lantai 2, Senin (31/1/2022).

Hal tersebut disampaikan Ganjar, mengingat adanya kecenderungan pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat yang menurun. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jateng, kasus Covid-19 di Jateng, hingga 30 Januari ada 626.157 kasus.

Peningkatan itu, imbuhnya, terjadi di beberapa wilayah yang mencatatkan kasus baru, seperti Kota Semarang naik 35 kasus, Jepara 19 kasus, Sukoharjo 17 kasus, Surakarta 14 kasus, dan Kabupaten Tegal 12 kasus. Sementara, di kabupaten lain mencatatkan rerata 10 kasus dan di bawah angka tersebut.

Karenanya, Ganjar meminta pemangku wilayah aktif melakukan imbauan. Selain itu, ia juga minta Satgas Jogo Tonggo kembali aktif melakukan edukasi.

“Lalu muncul pertanyaan, acara kesenian dan olahraga bagaimana? Saya minta diizinkan, dengan pembatasan biar tidak ada kerumunan,” sebutnya.

Disinggung soal penyebaran varian Omicron di Jateng, Ganjar menyebut belum ada peningkatan kasus. Hingga kemarin, tercatat sembilan kasus dengan varian tersebut. Namun ia menyebut, hal tersebut tidak boleh dikesampingkan. Ia meminta semua sampel kasus diteliti pada alat Whole Genome Sequencing (WGS) yang dimiliki Pemprov Jateng.

“Baru Sembilan (kasus Omicron), belum ditemukan lagi. Saya minta semua yang dites kirim sampel ke laboratorium untuk dites WGS. Agar kita bisa simpulkan Omicron atau tidak, atau varian lain son of Omicron. Namun demikian, masyarakat tetap tenang saja, yang penting sehat dan (terapkan) protokol kesehatan,” sebutnya.

Terkait penularan Covid-19 di lingkungan sekolah, Ganjar menyebut ada tiga klaster yang terjadi. Di Banyumas, ada SMA Al Irsyad dengan 21 siswa dan tiga guru yang terinfeksi Covid-19. Sementara di Kota Tegal ada dua sekolah yang mencatatkan kasus yakni, SDIT Bias enam kasus dan SMP Ihsaniyah mencatatkan tiga kasus. Mereka kini dirawat di rumah masing-masing.

Menyikapi hal itu, ia meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan dengan dua kali pertemuan, dalam sehari.

“Nanti kita ingatkan modelnya PTM kalau bisa separuh masuk pagi, separuh masuk siang. Sehingga bisa diatur dan satgasnya jalan,” pungkas Ganjar. (rls)